Walaupun dikeluhkan sebagai penyebab bau mulut tidak sedap, bawang putih memiliki khasiat yang mungkin dapat menyelamatkan nyawa manusia.
Dikutip dari Daily Mail pada Rabu (27/1/2016), para peneliti di Los Angeles Biomedical Research Institute di Harbor-UCLA Medical Center mengungkapkan bahwa saripati (extract) bawang putih tua dapat mengurangi penumpukan plak dalam arteri sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Penulis utama penelitian, Dr. Matthew Budoff, mengatakan, “Penelitian ini merupakan petunjuk lain manfaat suplemen ini dalam mengurangi penumpukan plak lembut dan mencegah terbentuknya plak baru di dalam arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung.”
Penelitian ini melibatkan 55 pasien berusia dari 40 hingga 75 tahun, yang masing-masing mendapat diagnosa gejala metabolik.
Para peserta dipilah sejak awal penelitian untuk mengukur total volume plak jantungnya. Demikian juga pemilahan kalsium, plak yang belum mengeras, dan plak tipis.
Pemilahan dilakukan dengan menggunakan cardiac computed tomography angiography (CCTA), yaitu suatu teknologi pencitraan yang mengukur deposit dan pembentukan plak di dalam arteri.
Setelah evaluasi, para peserta diberikan salah satu, placebo atau saripati bawang putih tua dosis 2.400 mg setiap hari. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mendapat saripati bawang putih tua memperlambat penumpukan plak hingga 80 persen.
Lebih dari itu, mereka mengurangi plak lembut dan menunjukkan kemunduran plak tipis.
Kata Dr. Budoff, “Kita telah mentuntaskan studi acak, dan membawa kita untuk menyimpulkan bahwa saripati bawang putih tua dapat membantu memperlambat kemajuan aterosklerosis dan membalik tahap awal penyakit jantung.”
Temuan penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Nurition dan hasilnya sejalan dengan penelitian tahun lalu yang dilakukan oleh University of Missouri.
Pada saat itu, penelitian mengungkapkan bahwa bawang putih memberikan perlindungan pada otak terhadap penuaan dan penyakit. Bahkan bawang putih ditengarai dapat mencegah penyakit syaraf terkait usia, misalnya Alzheimer’s dan Parkinson’s.
Saat itu, para peneliti menemukan suatu jenis karbohidrat dalam makanan super itu. Kata Zezong Gu, profesor muda di Fakultas Kedokteran University of Missouri, “Bawang putih adalah salah satu suplemen makanan yang paling dimakan.”
Lanjutnya, “ Kebanyakan orang melihatnya sebagai makanan super, karena bahan yang mengandung sulfur dalam bawang putih diketahui sebagai sumber yang hebat antioksidan dan perlindungan anti-inflamasi.”
Ia melanjutkan, “Para peneliti masih menggali sejumlah perbedaan cara bawang putih bermanfaat bagi tubuh manusia.”
Sumber : health.liputan6.com