Sebagai orang Indonesia tentunya Anda sangat akrab dengan singkong bukan?
Umbi-umbian ini memang sangat merakyat dan siapapun pasti pernah mencicipinya. Tanaman ini bisa tumbuh dengan mudah dimana saja, termasuk di tanah kering dengan intensitas air yang tidak banyak sekalipun.
Singkong bahkan termasuk makanan yang paling mudah untuk didapatkan dengan harga terjangkau. Tidak heran jika di Indonesia banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai camilan favorit.
Obat alami kanker dengan kandungan B17
Mungkin Anda akan terkejut ketika mendengar bahwa singkong merupakan obat kanker yang disinyalir cukup ampuh. Hal ini karena vitamin B17 di dalam singkong dinilai mampu menguraikan sel-sel kanker di dalam tubuh menjadi glukosa.
Melalui informasi yang banyak tersebar di internet. Australia dan Amerika telah mengembangkan metode pengobatan kanker dengan memanfaatkan biji apricot. Sementara Afghanistan merupakan negara dengan ribuan pohon apricot yang tumbuh subur dan menjadikannya sebagai simbol kekayaan.
Bentuk dari biji apricot menyerupai kacang almond dengan rasa yang sedikit lebih pahit. Konon tidak ada warga yang mengidap kanker di negara tersebut karena kebiasaannya mengkonsumsi apricot.
Berdasarkan penelitian, biji apricot dimanfaatkan sebagai obat kanker sebab memiliki kandungan vitamin B17. Karena Indonesia tidak ditumbuhi apricot, maka singkong dianggap sebagai penggantinya.
Sel kanker bersama kandungan B17
Seperti yang Anda ketahui, sel kanker adalah bagian sel yang masih belum matang dengan enzim berbeda seperti enzim normal. Ketika B17 digabungkan dengan enzim dari sel kanker, tentu akan terurai menjadi 1 glukosa, 1 benzelhida serta asam hidrosianik.
Dimana asam hidrosianik ini yang membunuh semua sel-sel kanker dalam tubuh beserta jaringannya.
Dalam uji laboratorium bahkan telah dikatakan bahwa vitamin B17 bekerja secara berkesinambungan di dalam tubuh bersama dengan vitamin C, A, E dan juga B15, termasuk juga enzim pankreas beserta enzim-enzim lainnya untuk mengurangi sel-sel kanker dalam tubuh.
Meskipun memang pembuktian secara ilmiah belum dapat diketahui kebenarannya, tetapi tidak sedikit peneliti yang telah menyatakan bahwa pengobatan menggunakan enzim singkong bisa dimanfaatkan di dalam pengobatan herbal kanker.
Sumber : jokowarino.id