Presiden Vladimir Putin kembali menegaskan bahwa jalur perdagangan minyak ilegal ISIS ke Turki akan menjadi salah satu target utama serangan udara Rusia di Suriah. Pernyataan Putin itu disetujui oleh Presiden Prancis Francois Hollande.
Jalur perdagangan minyak ilegal ISIS ini pertama kali diangkat oleh presiden berjuluk The Gray Cardinal itu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Antalya, Turki, awal bulan ini. Saat itu dia menunjukkan foto pantauan udara pesawat Rusia yang memperlihatkan iring-iringan truk tangki yang bergerak menuju Turki.
“Siang dan malam mereka menuju Turki. Truk-truk itu selalu pergi dalam keadaan terisi dan kembali dalam keadaan kosong,” kata Putin saat itu, sebagaimana dilansir Russia Today, Jumat (27/11/2015).
Dari gambar-gambar tersebut, Putin menduga ada keterlibatan Pemerintah Turki dalam perdagangan minyak ilegal dengan ISIS. Dugaan itu dibantah keras oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya.
“Harusnya Anda (Putin) malu. Mereka yang mengklaim bahwa kami beli minyak dari Daesh, wajib membuktikannya. Jika tidak, maka Anda tukang fitnah!” seru Erdogan.
Namun, terlepas dari bantahan Erdogan dan benar tidaknya tuduhan Putin, tidak dapat disangkal bahwa perdagangan minyak tersebut merupakan sumber dana ISIS dan merupakan target penting untuk dihancurkan.
Sumber: okezone.com