Seorang pejabat senior Turki mengatakan, pihaknya telah dua kali memberikan informasi kepada Prancis tentang salah satu pelaku aksi teror di Paris setahun lalu. Namun, informasi itu tidak digubris oleh pihak otoritas Prancis.
Seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (17/11/2015), sang pejabat memberikan informasi mengenai salah satu teroris Paris, Omar Ismail Mostefai, yang tewas dalam serangan di konser Bataclan. Ia tercatat masuk ke Turki pada 2013 lalu dan tidak ada catatan kapan ia meninggalkan negara itu.
Pada bulan Oktober 2014, kata sang pejabat, Prancis meminta informasi dari intelijen Turki tentang empat tersangka teroris. Selama penyelidikan terhadap empat tersangka itu, pihak Turki telah mengidentifikasi Mostefai sebagai tersangka ke lima.
"Pemerintah Turki telah memberitahu rekan-rekan asal Prancis tentang Mostefai dua kali, pada bulan Desember 2014 dan Juni 2015," katanya.
"Kami, bagaimanapun, tidak mendengar tanggapan dari Prancis tentang masalah tersebut. Hanya setelah serangan Paris, otoritas Turki menerima permintaan tentang Omar Ismail Mostefai," tukasnya.
sumber: international.sindonews.com