Serangan udara yang diyakini dilakukan jet tempur Rusia setidaknya menewaskan serta melukai puluhan orang di Kota Ariha, Suriah pada Minggu waktu setempat. Demikian dilaporkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Rami Abdulrahman, direktur Observatorium seperti dikutip Reuters, Minggu (29/11/2015) mengatakan, setidaknya 60 orang tewas dan terluka dalam serangan itu. Sementara tayangan televisi Orient yang pro-oposisi melaporkan data awal korban tewas 40 orang.
Pejabat di Kementerian Pertahanan Rusia hingga saat berita ini ditulis tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Ariha terletak di Provinsi Idlib, yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak Front Nusra yang tak lain salah satu jaringan Al Qaeda. Provinsi ini bukanlah basis kubu kelompok militan ISIS yang mengontrol wilayah luas di Suriah bagian timur.
Militer Suriah sendiri telah menarik diri dari Ariha pada Mei lalu, setelah kelompok pemberontak menjalin aliansi dengan Front Nusra dalam serangan di Idlib yang berakibatnya jatuhnya provinsi itu.
Angkatan udara Rusia telah melakukan serangan udara dalam mendukung Presiden Bashar al-Assad sejak 30 September lalu. Tak hanya mengamankan Assad, Rusia juga bertekad memerangi ISIS di wilayah Suriah yang diwujudkan dalam sejumlah serangannya.
Tak heran kalau kemudian muncul sebuah rekaman yang diduga berasal dari kelompok militan ISIS pada Kamis 12 November lalu. Dalam video itu mereka mengancam akan menyerang Rusia secepat mungkin.
Video itu berdurasi kurang lebih 5 menit dan berisi kompilasi propaganda mereka yang lama. Rekaman itu berjudul 'Segera, Secepatnya, Darah Akan Bergenang seperti Laut'.
Sumber : news.liputan6.com