Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sore tadi mengumpulkan Koalisi merah Putih (KMP) di kediamannya, Hambalang, Bogor. Dalam pertemuan tersebut Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) dimintai penjelasan secara langsung berkaitan dengan dugaan Setnov memalak 20 persen saham perseroan dan meminta jatah 49 persen saham proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuka, Papua pada PT Freeport Indonesia (PTFI).
Ketua DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Tantowi Yahya menjelaskan bahwa rapat para petinggi KMP tersebut berbuah dukungan pada Setnov.
"KMP mendukung SN dalam kasus ini dengan tetap menghormati semua proses yang sedang dan akan berlangsung di MKD," kata Tantowi kepada merdeka.com, Jumat (20/11).
Menurut Tantowi, memang di setiap pertemuan rutin akan dicari solusi terkait masalah yang tengah dialami partai koalisi. Sedangkan dalam pertemuan di rumah Prabowo ini, salah satu agendanya ialah meminta penjelasan secara langsung pada Setnov.
"Ya salah satunya itu (meminta penjelasan pada Setya Novanto). Karena di setiap pertemuan petinggi KMP selalu dibahas berbagai masalah," tuturnya.
Tantowi menegaskan bahwa, sikap internal partainya ialah meminta kadernya yang mewakili partai dalam Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk serius mengawal kasus ini. Seperti diketahui ada beberapa perwakilan Golkar di MKD yaitu, Wakil Ketua MKD Fraksi Golkar Hardisoesilo, lalu Anggota MKD Fraksi Golkar Budi Supriyanto dan Dadang S Muchtar.
"Ketua Fraksi, Ade Komarudin memerintahkan kader Golkar di MKD untuk mengawal proses di lembaga etik tersebut. Kita lihatlah bagaimana hasilnya," pungkasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Waketum Gerindra Fadli Zon, Waketum Golkar yang juga Ketua DPR Setya Novanto, Sekjend Golkar Idrus Marham, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz.
sumber : merdeka.com