Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak pengurus untuk segera mengambil sikap terkait gerakan ekstrim Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang berkembang dewasa ini. Tak cuma ISIS, gerakan radikal lain juga menjadi perhatian , salah satunya . Gerakan ini dinilai telah berlebihan menebarkan kerusakan.
"Aspirasi dari anggota cukup kuat dan desakan agar rapat pleno untuk membahas ISIS dan gerakan-gerakan radikal lain," jelas Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin di kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Din mengatakan, desakan ini muncul lantaran sebagian anggota Dewan Pertimbangan MUI memiliki kesamaan pandangan dalam melihat fenomena ISIS.
"Desakan itu untuk klarifikasi, karena di antara kami juga mungkin ada perbedaan kesimpulan karena perbedaan informasi tentang ISIS," kata dia.
Perbedaan informasi yang dimaksudkan Din ialah pandangan beberapa ulama tentang kedok ISIS. Dia menerima banyak pertanyaan seputar mengapa ISIS dapat melakukan teror dan bertahan dari serangan Sekutu dan Rusia.
"Tidak sedikit tokoh Islam yang memandang fenomena ISIS secara signifikan. Mereka memandang dalam pengertian, mengapa ISIS bisa bertahan dengan berbagai persenjataan modern? Siapa yang membantu di belakang ISIS? Untuk kepentingan apa? Dan mengapa ISIS tidak pernah membela Palestina?" pungkas Din.
sumber : dream.co.id